+RamAdHaN+
Tanpa Disedari
11 bulan
banyak kata sudah diucapkan dan dilontarkan
tak semua menyejukkan,
11 bulan
banyak perilaku yang sudah dibuat dan diciptakan
tak semua menyenangkan,
11 bulan
banyak keluhan, kebencian, kebohongan
menjadi bagian dari diri,
saatnya istirahat dalam "perjalanan dunia"
saatnya membersihkan jiwa yang berjelaga,
saatnya menikmati indahnya kemurahanNya
saatnya memahami makna pensucian diri
Selamat menunaikan Ibadah Puasa
bersama kita leburkan kekhilafan,
Semoga dengan puasa mempertemukan kita
dengan Keagungan Lailatul Qadar
dan kita semua menjadi pilihanNya
untuk dikabulkan do'a - do'a
dan kembali menjadi fitrah
"Selamat Berpuasa kepada semua"...
Sesungguhnya tiga keadaan inilah, menggambarkan 3 wajah manusia yang akan berhadapan dengan Ramadhan... Manusia itu adalah kita. Dan kita adalah manusia itu. Dikedudukan manakah kita???
Kedudukan pertamakah kita... yang merasakan betapa beratnya Ramadhan. Betapa Ramadhan datang akan menyekat segala kebebasan kita. Ramadhan datang akan menjauhkan diri dari kebiasaan yang kita lalui hari-hari, Ramadhan datang dengan seribu bebanan dan kepayahan, dan dengan kesempatan bebarapa hari yang masih bersisa ini, sebelum menjelangnya Ramdhan kita menjamu selera kita sepuasnya. Itukah kita??? atau ...
Kedudukan keduakah kita... yang tidak punya apa-apa perasaan, jiwa yang kosong, Ramadhan datang atau tidak, Ramadhan pergi atau tidak, segalanya seolah tidak punya apa-apa ertipun pada kita. Kosong. Kehadirannya. .. Pemergiannya. .. tidak pernah dirasai. Tidak pernah dirai... bahkan sedikitpun tidak mencuit keimanan kita. Inikah kita??? atau...
Kedudukan ketigakah kita... Alhamdulillah. Kalau inilah kita. Sesungguhnya! Insyaallah kita adalah manusia yang terpilih. Kita adalah hambanya yang diberikan nikmat dan pengertian akan betapanya besarnya kehadiran sebuah Ramadhan. Kita, cuba sesungguh hati untuk melakukan yang terbaik demi meraikan sebuah Ramdhan. Yang terbaik... yang nilaiannya hanya Allah sahaja yang tahu. Kita kembali kepadanya, sujud dengan rasa kehambaan, dengan penuh pengabdian. Tanpa sedikitpun merungut dihati akan bebanan dan kesusahan yang dialami... moga Inilah kita. Amin.
Anggaplah!!! Ramadhan kali ini merupakan Ramadhan yang terakhir untuk kita, kerana sesungguhnya Ramadhan akan datang belum pasti untuk kita bertemu dengannya. Sempatkah kita, bertemukah kita, bersuakah kita dengan Ramadhan akan datang hanya Allah jua yang tahu... Dakaplah Ramadhan sesungguh hati... peluk ciumlah Ramadhan ini dengan amalan yang melimpah ruah... belailah Ramadhan ini dengan rasa kehambaan dan takwa kepadaNya, semoga andai tidak bertemu lagi dengan Ramadhan akan datang jiwa kita tidak akan merintih menyesali buat selamanya.
Tepuk dada tanyalah kepada Iman??? Bak kata seorang kawan jangan ditanya si Aiman... Sesungguhnya si Aiman tak kisah Ramadhan
Comments